Skip to main content

Peran PIK-R bakal Dioptimalkan untuk Cegah Kelahiran pada Remaja

BKKBN Bengkulu latih anggota PIK-R untuk maksimalkan peran mencegah terjadinya kelahiran pada usia remaja, di Kota Bengkulu, Kamis (18/1/24)/(foto: Idris/Penarafflesia.com)
BKKBN Bengkulu latih anggota PIK-R untuk maksimalkan peran mencegah terjadinya kelahiran pada usia remaja, di Kota Bengkulu, Kamis (18/1/24)/(foto: Idris/Penarafflesia.com)

Penarafflesia.com - Peran Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) di Bengkulu semakin menonjol, terutama dalam mengaktifkan Triad Kesehatan Reproduksi (Triad-KRR). Program Pendewasaan Usia Pernikahan (PUP) yang diusung PIK-R/M terbukti berhasil menurunkan angka kelahiran, khususnya di kalangan remaja usia 15-19 tahun.

PUP menjadi fokus utama kinerja Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu untuk tahun 2024. Sasaran kinerja ini menetapkan Median Usia Kawin Pertama (MUKP) sebesar 21,1 tahun bagi perempuan. Dengan meningkatnya usia kawin pertama, diharapkan angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun dapat dikendalikan.

Weldi Suisno, Ketua Tim Kerja II Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, menjelaskan target ambisius ini kepada media di Bengkulu pada Kamis, 18 Januari 2024. "Tahun ini, kami menetapkan target MUKP sebesar 21,1 tahun untuk mengurangi angka kelahiran remaja, atau Age Specific Fertility Rate (ASFR), di bawah 31/1000 KLH/WUS 15-19 tahun," ungkap Weldi.

Berdasarkan hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PPK-23), ASFR di Bengkulu turun signifikan dari 38/1000 KLH (PPK-22) menjadi 31/1000 KLH. Untuk mencapai sasaran kinerja ini, peran aktif remaja menjadi sangat penting dalam menangani tiga persoalan utama, yakni menghindari pengaruh seks bebas luar nikah, menunda pernikahan hingga usia dewasa, dan menolak penggunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza).

Tahun 2022 mencatat variasi ASFR, dengan angka kelahiran remaja mencapai 45,8 KLH di Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah dan Bengkulu Utara masing-masing 29,7 kelahiran. Kabupaten Kaur mencatat 51,7 kelahiran, Kepahiang 29,8 KLH, dan Kota Bengkulu memiliki angka kelahiran remaja sebesar 10,2 KLH.

Fenomena serupa terlihat di Kabupaten Lebong dengan ASFR mencapai 51,8 KLH, Kabupaten Mukomuko sebesar 31,8, Rejang Lebong 28,5 kelahiran, dan Kabupaten Seluma mencapai 54,6 kelahiran.

Weldi menegaskan bahwa BKKBN Bengkulu, untuk membantu remaja menghindari dampak perilaku tersebut, telah mengembangkan program Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) dan kelompok Generasi Berencana (GenRe). Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan program Bangga Kencana tahun ini, BKKBN Bengkulu menargetkan 380 PIK-R dan 178 kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang mendapatkan pembinaan GenRe.

Pewarta : Idris

Editor : Yusuf 

  • KENZO CELL

Berita Terkini