Berita Terkini
BENGKULU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu harus menghadapi tantangan fiskal serius pada tahun anggaran 2026. Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat diproyeksikan turun signifikan hingga Rp347,93 miliar, sehingga menuntut penataan ulang strategi pembangunan daerah.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, menegaskan bahwa di tengah tekanan fiskal tersebut, arah kebijakan Pemprov Bengkulu tidak akan bergeser dari program prioritas utama, yakni percepatan pembangunan dan pemeliharaan jalan melalui Program Jalan Mulus.
“Kondisi ini menuntut kita untuk lebih inovatif dan efisien. Tapi apa pun tantangannya, visi utama Pemprov Bengkulu tetap sama, mempercepat peningkatan kualitas jalan dan jembatan sebagai urat nadi ekonomi daerah,” tegas Herwan saat membuka Sosialisasi Permendagri Nomor 14 Tahun 2025 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2026, di Balai Raya Semarak, Kamis (13/11).
Menurutnya, infrastruktur jalan menjadi kebutuhan paling mendasar masyarakat dan berperan langsung dalam menggerakkan ekonomi serta memperluas akses layanan publik.
“Kalau jalan sudah mulus, ekonomi akan bergerak, akses pendidikan dan kesehatan juga membaik. Jadi ini bukan sekadar urusan beton dan aspal, tapi fondasi kemajuan daerah,” tegasnya lagi.
Sementara itu, Plt. Kepala BKAD Provinsi Bengkulu, M. Rizqi Al Fadli, menyebut penurunan TKD harus dijadikan momentum untuk melakukan reformasi penganggaran secara menyeluruh.
“Fokusnya bukan sekadar memangkas belanja, tapi memastikan setiap rupiah benar-benar produktif. Kita harus menata ulang prioritas agar pembangunan tetap berjalan efektif di tengah keterbatasan fiskal,” jelas Rizqi.
Pemprov Bengkulu berkomitmen memperkuat efisiensi, akurasi perencanaan, dan pengawasan anggaran agar program strategis daerah tetap berlanjut tanpa mengorbankan kualitas layanan publik.
Dengan strategi fiskal yang lebih tajam dan fokus yang terarah, pemerintah daerah optimistis mampu menjaga keberlanjutan pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi Bengkulu di tengah penurunan transfer pusat.