Berita Terkini
BENGKULU – Pertamina memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk wilayah Provinsi Bengkulu dalam kondisi aman. Kepastian ini menyusul kedatangan kapal pengangkut BBM yang dijadwalkan bersandar di Pelabuhan Pulau Baai, Minggu (9/11) pagi.
“Besok kapal akan tiba membawa 2.000 kiloliter Pertalite dan 1.000 kiloliter Pertamax,” ujar Sales Area Manager Retail Bengkulu, Mochammad Farid Akbar, usai menghadiri Rapat Koordinasi Forkopimda Provinsi Bengkulu membahas situasi distribusi BBM, Sabtu (8/11).
Farid menjelaskan, dengan tibanya kapal tersebut, Pertamina akan segera melakukan proses recovery distribusi agar antrean di sejumlah SPBU dapat segera terurai. Ia juga mengakui bahwa sempat terjadi kendala teknis pada 3 November lalu yang menyebabkan distribusi BBM sempat tersendat.
“Kondisi saat ini sudah berangsur membaik. Terminal BBM di Lubuk Linggau (Sumatera Selatan) dan Kabung (Sumatera Barat) sudah kembali beroperasi normal, sehingga penyaluran BBM ke Bengkulu bisa kembali optimal,” jelasnya.
Farid pun mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian berlebihan (panic buying), karena stok BBM dipastikan aman.
“Kami pastikan stok BBM di Bengkulu aman. Masyarakat tidak perlu khawatir,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyoroti berulangnya persoalan keterlambatan distribusi BBM di daerah tersebut. Ia meminta Pertamina menyiapkan langkah mitigasi sejak dini agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
“Kelangkaan ini sudah dua kali terjadi sejak saya menjabat gubernur. Jangan sampai terjadi yang ketiga,” tegas Helmi.
Helmi juga menekankan pentingnya komunikasi dan transparansi dari pihak Pertamina kepada masyarakat.
“Pertamina seharusnya memberi penjelasan sebelum kelangkaan terjadi, bukan setelah situasi memburuk. Seperti halnya BMKG yang memberi prakiraan cuaca agar semua bisa bersiap,” ujarnya.
Ia berharap ke depan Pertamina lebih terbuka dalam menyampaikan informasi jika terjadi kendala dalam distribusi.
“Saya minta Pertamina lebih transparan. Bila ada masalah, sampaikan saja ke publik agar masyarakat tidak panik,” pungkasnya. (Red)