Sosialisasi Program MBG, Perkuat Komitmen Tingkatkan Kualitas Gizi
PenaRafflesia.Com, Rejang Lebong - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disosialisasikan DPR RI, bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN).
Sosialisasi program MBG kali ini bertempat di Aula Desa Sumberejo TransAD Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Sabtu (25/10/2025).
Kegiatan yang dihadiri berbagai elemen masyarakat ini bertujuan, untuk memperkuat komitmen bersama.
Terutama dalam meningkatkan kualitas gizi anak bangsa dan menurunkan angka stunting. Kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul.
Anggota Komisi IX DPR RI, Eko Kurnia Ningsih menyampaikan, penting pemahaman yang utuh mengenai peran Badan Gizi Nasional (BGN).
"Khususnya dalam mengatasi persoalan gizi di Indonesia. Program MBG juga sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang menargetkan terciptanya generasi emas," ungkap Eko.
Dalam artian, lanjut Eko, generasi yang mampu untuk membawa Indonesia menjadi negara maju. Karena program MBG ini diberikan untuk anak-anak sekolah, dan ibu hamil di Posyandu.
"Sehingga generasi emas tumbuh sehat. Masih tingginya angka malnutrisi dan stunting, termasuk di Bengkulu, menjadi tantangan kita bersama," ujarnya.
Menurutnya, program MBG diharapkan tidak hanya menurunkan stunting, tapi juga meningkatkan kualitas pendidikan.
"Karena anak-anak yang sehat, bakal belajar lebih baik. Dengan kata lain, program ini dapat berdampak positif terhadap tumbuh kembang anak," tuturnya.
Ia menegaskan, pelaksanaan MBG dilakukan dengan survei lokasi dapur gizi, pelatihan juru masak, serta memastikan kualitas dan higienitas makanan.
“Mari kita bersinergi agar program ini menjadi bentuk nyata kepedulian kita dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sumberejo TransAD, Suwandi mengapresiasi atas kehadiran program tersebut di wilayahnya.
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat terutama anak dan ibu, serta mengurangi angka stunting dan malnutrisi," katanya.
Ia pun menghaturkan terima kasih kepada Ibu Eko Kurnia Ningsih, yang telah memilih desanya sebagai lokasi sosialisasi.
"Ini menjadi semangat baru bagi masyarakat desa untuk mendukung program yang bermanfaat bagi anak-anak dan keluarga kami,” imbuhnya.
Dukungan juga datang dari, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi BGN, Teguh Suparngadi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam keberhasilan MBG.
“Program ini bukan hanya soal makanan gratis, tapi upaya strategis menurunkan angka stunting. Kita ingin memastikan tidak ada anak di Bengkulu yang belajar dalam keadaan lapar. Semua pihak harus terlibat sekolah, orang tua, pemerintah daerah, hingga pelaku UMKM lokal,” jelas Teguh.
Program MBG juga membuka peluang ekonomi baru melalui kemitraan dengan petani dan pelaku usaha lokal dalam penyediaan bahan pangan bergizi.
“Selain menyehatkan generasi bangsa, MBG ikut menggerakkan ekonomi desa,” tutupnya.
Dengan prinsip empat standar pelaksanaan kecukupan kalori, komposisi gizi, higienitas, dan keamanan MBG diharapkan menjadi pondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Kegiatan di Bengkulu ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dapat melahirkan perubahan nyata menuju generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Penulis: Angga // Editor: Oki P.