Skip to main content

Senator Elisa Ermasari Diminta Aspirasikan Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai ke Pusat

Bengkulu - Persoalan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai terus menjadi perhatian masyarakat, terutama bagi warga Pulau Enggano yang bergantung pada pelabuhan tersebut sebagai jalur utama transportasi dan distribusi kebutuhan pokok. Kondisi sedimentasi yang semakin parah telah menghambat aktivitas pelayaran, mempersulit kapal-kapal untuk bersandar, serta berdampak pada kelancaran arus barang dan penumpang.

Menyikapi persoalan ini, Senator Elisa Ermasari, S.Mn., anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Bengkulu, menerima berbagai aspirasi dari masyarakat yang menginginkan adanya solusi konkret dan segera. Dalam berbagai pertemuan dengan warga, termasuk para nelayan dan pelaku usaha, keluhan tentang sulitnya akses kapal di Pelabuhan Pulau Baai menjadi isu utama yang disampaikan.

“Elisa, sebagai wakil Bengkulu di DPD RI, diharapkan dapat menyuarakan persoalan ini ke pemerintah pusat, terutama ke Kementerian Perhubungan. Pendangkalan yang terjadi bukan hanya menghambat mobilitas masyarakat Enggano, tetapi juga mengancam sektor ekonomi Bengkulu secara keseluruhan,” ungkap salah satu perwakilan warga.

Senator Elisa merespons dengan sigap dan menegaskan komitmennya untuk membawa aspirasi tersebut ke tingkat nasional. Menurutnya, kondisi Pelabuhan Pulau Baai yang semakin dangkal bukan hanya menjadi kendala bagi masyarakat pesisir, tetapi juga berpotensi menghambat ekspor komoditas unggulan Bengkulu seperti batu bara, cangkang sawit, dan hasil laut.

“Ini bukan lagi sekadar permasalahan teknis, tetapi sudah menjadi isu strategis yang menyangkut ekonomi daerah. Jika kondisi ini dibiarkan tanpa ada tindakan nyata dari pemerintah pusat, maka dampaknya akan semakin luas. Saya akan menyampaikan langsung kepada Menteri Perhubungan agar ada langkah konkret dalam mengatasi pendangkalan ini,” tegas Elisa.

Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai bukanlah permasalahan yang muncul tiba-tiba. Sejak beberapa tahun terakhir, sedimentasi tinggi telah menyebabkan penyusutan kedalaman alur pelayaran dari yang semula 7 hingga 11,5 meter, kini hanya tersisa sekitar 1,5 meter di beberapa titik. Akibatnya, kapal berbobot besar kesulitan untuk bersandar, sementara kapal penumpang dan kapal perintis yang melayani rute ke Pulau Enggano harus menghadapi kendala besar dalam operasionalnya.

Masyarakat berharap agar pemerintah segera melakukan pengerukan alur pelabuhan secara berkala untuk memastikan jalur laut tetap layak digunakan. Selain itu, perbaikan infrastruktur pelabuhan juga menjadi tuntutan agar Pelabuhan Pulau Baai dapat kembali berfungsi optimal sebagai jalur utama perdagangan dan transportasi di Bengkulu.

Dengan dukungan penuh dari masyarakat, Senator Elisa Ermasari kini membawa harapan baru bagi penyelesaian permasalahan ini. Langkah yang akan diambilnya di tingkat nasional diharapkan mampu mendorong percepatan kebijakan serta alokasi anggaran untuk normalisasi alur pelabuhan. Kini, semua mata tertuju pada respons pemerintah pusat dalam menangani krisis ini demi kepentingan masyarakat dan kelangsungan perekonomian Bengkulu.

  • Bappeda

Berita Terkini