Berita Terkini


Di sebuah desa kecil bernama Damai Sejahtera, hiduplah seorang pemuda cerdas bernama Andi. Desa ini dikenal sebagai tempat yang penuh kedamaian dan keharmonisan, dan semua warganya hidup rukun meski berbeda pandangan politik.
Pemilu di negeri ini semakin dekat, dan semangat demokrasi pun menghangatkan suasana. Desa Damai Sejahtera menjadi sorotan karena di sini, pemilihan selalu berlangsung dengan damai dan penuh toleransi.
Andi, sebagai pemuda aktif di desa, memiliki visi untuk menjaga tradisi damai dalam pemilu. Dia bersama teman-temannya mengorganisir kampanye "Suara Damai" dengan tujuan mengedepankan dialog dan pemahaman antarpendukung calon.
Namun, di tengah keceriaan kampanye, muncullah ketegangan. Beberapa warga mulai terprovokasi oleh kampanye agresif dari luar desa. Andi merasa perlu untuk bertindak cepat agar kedamaian desanya tetap terjaga.
Mengajak tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda desa, Andi menggelar pertemuan besar di bawah pohon rindang yang menjadi saksi sejarah damai desa. Mereka membahas bagaimana menjaga ketertiban, mencegah provokasi, dan memastikan setiap suara dihargai.
Hari pemilihan tiba, suasana damai terasa di setiap sudut desa. Warga dengan senang hati datang ke tempat pemungutan suara, tanpa ada intimidasi atau ketegangan. Setiap calon memberikan visi dan misi tanpa mengumbar janji manis yang berpotensi menimbulkan persaingan sengit.
Hasil pemilu diumumkan dengan penuh kegembiraan. Meski calon yang didukungnya tidak menang, Andi merasa puas karena desanya tetap damai. Setiap warga menerima hasil dengan lapang dada, dan mereka berkomitmen untuk mendukung kepemimpinan yang terpilih.
Pemilu damai di Desa Damai Sejahtera menjadi teladan bagi daerah sekitarnya. Andi dan teman-temannya berhasil membuktikan bahwa demokrasi bisa dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan saling menghormati.
Dengan hati yang penuh harap, mereka melangkah ke depan, menyadari bahwa damai bukanlah hasil dari ketidakadilan, tetapi sebuah pilihan bijak untuk kehidupan yang lebih baik.
***
Penulis : Hariansyah, cerpenis tinggal di Kota Bengkulu.