Penarafflesia.com - Tim juri melakukan visitasi langsung ke desa yang masuk dalam 10 besar Lomba Desa Wisata Provinsi Bengkulu. Kedatangannya untuk melakukan penilaian. Mereka didampingi Sekretaris Dinas, dan Kabid Pengembangan Destinasi.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Murlin Hanizar, mengatakan visitasi lanjutan telah dilaksanakan di tiga Desa Wisata unggulan, yakni Desa Wisata Cawang Lama, Desa Wisata Sumber Urip, dan Desa Wisata Blitar Sebrang, Kabupaten Rejang Lebong.

Kehadiran Tim Dewan Juri dari Provinsi Bengkulu disambut dengan suka cita oleh masyarakat setempat, yang telah mempersiapkan segala yang terbaik untuk menyambut tamu dari luar. Dengan berbagai hiasan dan sajian khas, kedatangan tim juri disambut dengan tarian tradisional, musik lokal, dan senyum ramah warga setempat.

"Kami sangat senang melihat antusiasme dan persiapan yang luar biasa dari masyarakat Desa Wisata Cawang Lama, Desa Wisata Sumber Urip, dan Desa Wisata Blitar Sebrang. Semangat ini menjadi cerminan kekayaan budaya dan keramahan yang kami harapkan akan menjadi daya tarik utama dalam kompetisi ini," ujarnya.

Tim Dewan Juri terdiri dari berbagai ahli dan praktisi pariwisata, serta tokoh masyarakat yang akan mengunjungi setiap Desa Wisata untuk menilai keunikan, keberlanjutan, dan daya tarik wisata yang dimiliki masing-masing desa.

"Sangat diharapkan bahwa Desa Wisata Cawang Lama, Desa Wisata Sumber Urip, dan Desa Wisata Blitar Sebrang dapat tampil dengan gemilang dalam lomba ini. Semoga mereka dapat menjadi teladan bagi desa-desa lainnya dalam mengembangkan pariwisata berbasis kearifan lokal dan keberlanjutan," ujar Murlin.

Disambut Kades setempat, berdoa semoga ketiga Desa Wisata tersebut meraih prestasi yang gemilang dalam lomba ini, dengan mengucapkan, "Semoga Desa Wisata Cawang Lama, Desa Wisata Sumber Urip, dan Desa Wisata Blitar Sebrang semuanya juara, Amin Ya Allah."

Visitasi Lomba Desa Wisata Provinsi Bengkulu akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, di mana tim juri akan melakukan penilaian secara menyeluruh terhadap potensi dan pengelolaan pariwisata di setiap desa yang terlibat. (Adv)