Skip to main content

Program Studi Kesejahteraan Sosial UNIB Melakukan Assessment dan Pemetaan Potensi Desa Binaan

Foto bersama peserta diskusi Desa Susup 2023.
Foto bersama peserta diskusi Desa Susup 2023.

Penarafflesia.com - Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu menggelar kegiatan Assessment dan Pemetaan Potensi Desa Binaan di Desa Susup, Kecamatan Merigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Desa Perbo, Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong pada Senin, 4 Desember 2023.

Tujuan utama kegiatan ini adalah mengidentifikasi permasalahan, kebutuhan, dan potensi yang ada di desa sebagai langkah awal dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan fungsi Tridharma Perguruan Tinggi.

Dalam acara yang dihadiri oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dr. Yunilisiah M.SI, Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Tamrin Bangsu MKM, serta Ketua Jurusan Kesejahteraan Sosial Desy Afrita A.KS, MP, terlihat kehadiran penuh dari para dosen, mahasiswa, DPD IPSPI Bengkulu, dan perwakilan pihak desa, termasuk Kepala Desa, BPD, Karang Taruna, dan tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya, Desy Afrita menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian integral dari program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Program Studi Kesejahteraan Sosial. Pengabdian ini sesuai dengan kewajiban Tridharma perguruan tinggi, yang melibatkan penerapan ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk memberikan kontribusi positif bagi penyelesaian masalah-masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan di masyarakat.

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Desa dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menjadi momen penting sebagai komitmen bersama dalam melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan dan bermanfaat.

Dalam diskusi partisipatif antara Pemerintah Desa, Tokoh Masyarakat, Pemuda, Kelompok Tani, dan tim dari fakultas, diidentifikasi kebutuhan, permasalahan, dan potensi di kedua desa. Desa Susup, dengan tingkat kerawanan bencana yang tinggi, dan Desa Perbo, dengan permasalahan utama dalam kebutuhan aktualisasi diri pemuda, membutuhkan pendekatan intervensi yang berbeda.

Hasil assessment menunjukkan bahwa keduanya memiliki potensi sumber daya alam dan pariwisata yang dapat dikembangkan, serta keberagaman organisasi kemasyarakatan yang menjadi potensi untuk dikelola lebih baik.

Tim dari Jurusan Kesejahteraan Sosial bersama pendamping desa melakukan observasi di berbagai lokasi potensial. Hasil assessment ini akan menjadi dasar untuk merancang program pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi di kedua desa binaan. Program ini dijadwalkan akan dimulai pada awal tahun 2024 melalui berbagai bentuk penelitian dan pengabdian masyarakat.

Pewarta : Yusuf

Editor : Oki 

Tags
  • Bappeda

Berita Terkini