Skip to main content

Hasil Produksi Perikanan Bengkulu Meningkat, DKP Dorong Penggunaan Alat Tangkap Ramah Lingkungan

Petugas BPOM memeriksa kualitas hasil perikanan di Bengkulu. (foto: Fatmala/Penarafflesia.com).
Petugas BPOM memeriksa kualitas hasil perikanan di Bengkulu. (foto: Fatmala/Penarafflesia.com).

Penarafflesia.com - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu mengumumkan capaian positif dalam hasil produksi perikanan tangkap laut selama periode Januari hingga Desember 2023. Angka produksi mencapai 73 ribu ton, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yang rata-rata hanya sekitar 60 ribu ton.

Menurut Kepala DKP Provinsi Bengkulu, Syafriandi, Kota Bengkulu menjadi penyumbang terbesar dengan produksi sebesar 36,02 ribu ton, diikuti oleh Kabupaten Mukomuko dengan kontribusi sebesar 18,63 ribu ton.

Meskipun pencapaian ini memberikan dorongan positif, Syafriandi tetap menekankan pentingnya penggunaan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Ia mengingatkan para nelayan di Bengkulu untuk mematuhi Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 18 Tahun 2021 yang melarang beberapa alat tangkap ikan tidak ramah lingkungan.

"Dalam upaya menjaga keberlanjutan sumber daya laut, penggunaan alat tangkap seperti dogol, pair seine, cantrang, dan lampara dasar dilarang. Begitu pula dengan kelompok jaring hela seperti pukat hela dasar berpalang, pukat hela dasar udang, pukat hela kembar berpapan, pukat hela dasar dua kapal, pukat hela pertengahan dua kapal, pukat ikan, dan kelompok jaring insang seperti perangkap ikan peloncat," jelas Syafriandi.

DKP Bengkulu juga mendorong para nelayan untuk berinovasi dan memodifikasi produk perikanan guna meningkatkan nilai tambah serta mengurangi limbah (zero waste) dalam pengolahan ikan. Inisiatif ini dianggap sebagai langkah penting dalam menerapkan konsep ekonomi biru di sektor kelautan dan perikanan, yang memprioritaskan keberlanjutan sumber daya laut.

Pewarta : Fatmala 

Editor : Yusuf

Berita Terkini