Berita Terkini


Bengkulu Selatan – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) PK Bengkulu Selatan menggelar aksi solidaritas bertajuk “PK KAMMI Bengkulu Selatan Bersama Palestina” sebagai bentuk kepedulian terhadap penderitaan rakyat Gaza dan kecaman atas tindakan brutal Israel.
Aksi yang berlangsung di Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan, ini diikuti oleh kader KAMMI se-Bengkulu Selatan. Mereka menegaskan komitmen pemuda Indonesia untuk terus menentang segala bentuk penjajahan dan kejahatan kemanusiaan.
Ketua Umum PK KAMMI Bengkulu Selatan, Melisa Mayang Sari, S.Si, dalam orasinya menyampaikan bahwa kekejaman Israel di Gaza bukan lagi sekadar konflik, melainkan genosida yang terencana dan sistematis.
“Apa yang terjadi di Gaza adalah upaya penghapusan etnis secara sistematis. Tindakan Israel mencegat dan menculik relawan kemanusiaan di perairan internasional adalah bentuk terorisme negara yang melanggar hukum internasional secara terang-terangan. Kami berdiri hari ini untuk menyuarakan hati nurani yang telah lama mati di mata para pemimpin dunia,” tegas Melisa.
Tiga Poin Tuntutan Aksi
Dalam aksi tersebut, KAMMI Bengkulu Selatan menyampaikan tiga poin tuntutan utama kepada komunitas internasional dan Pemerintah Republik Indonesia:
1. Mengecam Keras Kejahatan Israel
KAMMI Bengkulu Selatan mengecam keras kejahatan genosida yang dilakukan Israel di Gaza, serta mengutuk pembajakan kapal relawan Global Sumud Flotilla dan penculikan para aktivis kemanusiaan di dalamnya. Tindakan tersebut dinilai sebagai bentuk arogansi dan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional.
2. Mendesak PBB dan Pemimpin Dunia Bertindak Tegas
KAMMI mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan seluruh pemimpin dunia untuk mengambil langkah konkret dengan:
Menjatuhkan sanksi ekonomi, politik, dan militer terhadap Israel.
Menuntut pembebasan seluruh relawan Global Sumud Flotilla.
Memastikan kemerdekaan penuh Palestina dari penjajahan Israel.
3. Mendesak Pemerintah Indonesia Bersikap Tegas
KAMMI juga meminta Pemerintah Republik Indonesia untuk memimpin diplomasi internasional dalam menekan Israel, serta mengevaluasi seluruh bentuk hubungan dagang dan kerja sama ekonomi yang berpotensi memperkuat negara penjajah tersebut.
“Solidaritas kami untuk Palestina adalah amanat konstitusi dan panggilan kemanusiaan. Kami tidak akan berhenti bersuara hingga keadilan tegak dan Palestina merdeka,” tutup Melisa Mayang Sari.