Di pedalaman Bengkulu terdapat gunung yang dikenal sebagai "Gunung Bungkuk" oleh penduduk setempat. Namun, legenda yang melingkupinya lebih menakjubkan daripada namanya. Konon, Gunung Bungkuk adalah tempat yang dihuni oleh Raja Jin, penjaga Bengkulu dari malapetaka dan bencana alam.

Cerita dimulai pada zaman kolonial Belanda, ketika sebuah ekspedisi geologis sedang melakukan penelitian di daerah tersebut. Salah satu anggota ekspedisi, seorang ahli sejarah lokal yang mendengarkan cerita rakyat, memberi tahu tim tentang legenda Gunung Bungkuk. Dia mengatakan bahwa gunung itu dianggap sebagai pusat kekuatan gaib yang melindungi Bengkulu dari malapetaka alam.

Dengan rasa ingin tahu yang besar, beberapa anggota ekspedisi memutuskan untuk mempelajari lebih lanjut tentang legenda itu. Mereka mengatur perjalanan ke gunung tersebut, bertekad untuk mencari tahu kebenarannya.

Saat mereka mendekati lereng gunung yang curam, mereka merasa kehadiran sesuatu yang ganjil. Udara menjadi tegang, dan kabut mulai menyelimuti mereka. Namun, keingintahuan mereka terhadap misteri Gunung Bungkuk mendorong mereka untuk terus maju.

Setelah berjam-jam mendaki, mereka tiba di sebuah gua yang dalam dan gelap. Di dalamnya, mereka menemukan artefak kuno dan ukiran yang menceritakan legenda tentang Raja Jin. Namun, mereka juga merasa bahwa mereka tidak sendirian di gua tersebut.

Suara-suara aneh menggema di antara lorong-lorong yang berliku, dan bayangan-bayangan tak terlihat bergerak di balik kabut. Ketegangan pun meningkat saat mereka menyadari bahwa mereka telah memasuki wilayah yang dijaga oleh kekuatan gaib.

Tiba-tiba, salah satu anggota ekspedisi menghilang secara misterius. Yang lain panik, tetapi mereka tahu mereka harus tetap tenang untuk bertahan hidup. Mereka memutuskan untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan teman mereka yang hilang, bahkan jika itu berarti menghadapi bahaya yang tak terlihat.

Selama pencarian mereka, mereka menemukan ruangan rahasia di dalam gua yang penuh dengan harta karun kuno. Tapi sebelum mereka bisa merayakannya, mereka dihadang oleh entitas gaib yang mengaku sebagai penjaga Gunung Bungkuk.

Entitas itu mengungkapkan bahwa mereka telah melanggar batas-batas yang ditetapkan oleh Raja Jin. Namun, melihat niat baik mereka untuk memahami dan menghormati warisan budaya, entitas itu memberi mereka satu kesempatan untuk meninggalkan gua dengan selamat.

Dengan hati-hati, mereka meninggalkan gua tersebut, membawa cerita misteri Gunung Bungkuk bersama mereka. Mereka memutuskan untuk tidak pernah melupakan pengalaman itu, dan membiarkan legenda itu tetap hidup dalam sejarah Bengkulu sebagai pengingat akan kekuatan gaib yang berjaga di balik gunung yang megah itu.