Skip to main content

Tim Pengabdian Dosen UNIB Berhasil Tingkatkan Kapasitas Petani Desa Tebat Pulau Melalui Teknologi Digital


Bengkulu - Tim Pengabdian Dosen Universitas Bengkulu (UNIB) yang tergabung dalam skema DRTPM DIKTI, berhasil memberikan edukasi kepada masyarakat dan membuka akses pasar bagi Gapoktan HKm Trisetia di Desa Tebat Pulau. 

Program ini dilaksanakan melalui pendanaan Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dalam ruang lingkup pemberdayaan kemitraan masyarakat, dengan fokus pada ‘Pembangunan Rumah Belajar Petani Perhutanan Sosial dan Pemanfaatan Pemasaran Digital’.

Program yang bertujuan untuk memberdayakan petani anggota Gapoktan HKm Trisetia, dan meningkatkan kapasitas mereka dalam pengelolaan hutan yang lestari serta memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran produk. 

Ketua Tim Pengabdian, Hefri Oktoyoki menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen UNIB dalam mendukung pengembangan masyarakat melalui pendekatan teknologi yang relevan dengan tantangan masa kini.

"Ada dua hasil utama berhasil dicapai melalui kolaborasi intensif antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat," katanya. 

Pertama, pendirian Rumah Belajar Petani Perhutanan Sosial yang menjadi pusat pelatihan bagi petani dalam pengelolaan sumber daya hutan secara efisien.

"Rumah belajar ini dilengkapi dengan teknologi inovatif seperti Airtable, sebuah platform yang mempermudah pengelolaan kelembagaan menjadi lebih transparan dan terorganisasi," jelas pria yang akrab disapa Oki ini. 

Dengan Airtable, Oki menambahkan, petani dapat memantau tugas, melacak kemajuan kegiatan, dan berkoordinasi lebih efektif.

"Sehingga keberlanjutan usaha Gapoktan, dapat terjamin dalam jangka panjang," tambah Oki yang saat ini tercatat sebagai salah satu Dosen di Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNIB. 

Hasil kedua yakni penerapan teknologi omnichannel dalam pemasaran produk kopi lokal Gapoktan HKm Trisetia. Petani dilatih untuk menggunakan berbagai platform digital seperti Instagram, YouTube, TikTok, dan situs web sebagai sarana promosi dan penjualan produk. 

"Pelatihan ini mencakup pembuatan konten menarik, strategi pemasaran yang sesuai dengan target pasar, serta manajemen interaksi daring dengan konsumen," jelasnya. 

Tim pengabdian juga memberikan pelatihan analisis data dari platform digital untuk mengevaluasi efektivitas kampanye pemasaran, yang menjadi kunci keberhasilan dalam menjangkau pasar yang lebih luas.

"Pendampingan yang kita lakukam mencakup berbagai aspek pemasaran digital, mulai dari pembuatan konten kreatif hingga analisis tren pasar," tambah Oki lagi. 

Tujuannya untuk membantu Gapoktan memahami perilaku konsumen dan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif. 

"Melalui program ini, para petani tidak hanya memahami pentingnya pemasaran digital, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka dengan akses pasar yang lebih luas," tegas Oki. 

Oki juga memaparkan, keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan berbasis teknologi di daerah lain. 

"Kita selaku Kelompok Bakti Dosen UNIB berkomitmen untuk terus memberikan solusi inovatif dalam pengembangan masyarakat, terutama melalui pendekatan teknologi yang berkelanjutan," paparnya. 

Ke depan, Oki mengatakan, program ini diperluas dengan pendampingan tambahan dan pengembangan jaringan pasar, agar produk lokal Desa Tebat Pulau dapat bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

"Karena program ini telah membuktikan bahwa teknologi digital tidak hanya berfungsi sebagai alat pemasaran, tetapi juga sebagai media transformasi sosial," jelasnya. 

Lebih lanjut Oki menerangkan, dalam pendampingan itu Gapoktan HKm Trisetia Desa Tebat Pulau, menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan kemandirian.

"Termasuk kesejahteraan ekonomi masyarakat, serta mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam yang mereka miliki," tutupnya. (Red)

  • Bappeda

Berita Terkini