Berita Terkini




Penarafflesia.com - Anak Muda sekarang mungkin asing dengan buah ini atau tidak mengenal buah ini, namun pada tahun 80 - 90an, buah ini cukup pepuler dan menjadi cemilan anak - anak muda zaman itu. Selain rasanya yang manis, tanaman kemunting atau karamunting (Rhodomyrtus tomentosa), juga banyak dijumpai di semak - semak kecil dan tumbuh liar, sehingga sangat mudah untuk menjumpai tanaman karamunting ini.
Namun seiring perkembangan pembangunan dan meluasnya lahan perkebunan, tanaman kemunting atau karamunting ini sangat sulit dijumpai, karna tanaman ini dianggap gulma atau tanaman pengganggu, serta pertumbuhannya sangat cepat sehingga mengalahkan vegetasi aslinya.
Di beberapa tempat tanaman ini dijadikan sebagai tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunganya bisa berubah warna dari ungu - pink kemudian menjadi putih.
Tanaman karamunting ini memiliki buah yang sangat manis, buah kemunting atau karamunting ini berbentuk lonjong, dan sebelum matang buah ini berwarna hijau, dan matangnya menjadi merah kecoklatan sampai hitam, kulit buah ini berbentuk beludru. Buah ini juga tidak terlalu mengandung air, dagingnya berserat dan memiliki rasa sangat manis.
Selain memiliki buah yang manis dan bunga yang cantik, tanaman karamunting ini juga memiliki kandungan antioksidan pada buah, daun kemunting atau karamunting mengandung senyawa golongan flavonoid, steroid, triterpenoid, tanin galat, tanin katekat, kuinon dan unsur natrium, kalsium, kalium serta magnesium.
Berikut beberapa manfaat dari tanaman kemunting atau karamunting. Dihimpun dari beberapa sumber.
Bila dikonsumsi mempunyai efek hemostatic dalam saluran pencernaan bagian atas, dan melawan metrorrhagia penyebab pendarahan pada wanita. Kandungan buah ini mampu meningkatkan hemoglobin, jumlah sel darah merah, dan juga meningkatkan antianoxic.
Dapat dijadikan sebagai obat herbal untuk penyakit diabetes. Selain itu dapat juga dimanfaatkan untuk obat luka dengan cara mengunyah beberapa lembar daun karamunting lalu ditempelkan ke bagian luka. Di tempat ain, daun ini dapat juga dimanfaatkan untuk menetralkan racun.
Ekstrak akar dapat meningkatkan jumlah trombosit, meningkatkan tingkat fibrinogen, dan otot kontrak pembuluh darah halus. Dengan kata lain, ekstrak akar mampu untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus sebagai penyebab nanah. Kandungan tannin atau zat warna di akar dapat digunakan sebagai pewarna hitam alami. Sebagian masyarakat bahkan memanfaatkannya untuk menghitamkan alis.