Bengkulu Miliki 30 Persen Sekolah Aman Bencana
Penarafflesia.com - Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Khristian Hermansyah mengatakan pembentukan sekolah aman bencana di daerah ini baru mencapai 30 persen dari jumlah sekolah dasar (SD) negeri/swasta sebanyak 1.380 sekolah.
"Saat ini baru sekitar 30 persen. Pembentukannya melalui BPBD kabupaten/kota," ujarnya saat dialog di Bengkulu Pagi Ini yang disiarkan di RRI Pro1 Bengkulu, Kamis (14/9/23).
Sekolah aman bencana kata Khristian adalah sekolah yang menerapkan sarana dan prasarana yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana sesuai standar.
Mitigasi bencana menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat, terutama masyarakat Bengkulu. Wilayah Bengkulu secara geologis terletak di antara 3 lempeng tektonik yang sangat rawan dilanda bencana gempa bumi. Bencana lain yang juga sering melanda wilayah Bengkulu adalah banjir bandang.
Program sekolah aman bencana bertujuan untuk memberikan pemahaman pada anak-anak dan meminimalisir resiko bencana. Sekolah Aman Bencana merupakan program yang dikhususkan untuk lingkungan sekolah dengan menerapkan sarana dan prasarana yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana sesuai standar BNPB.
Program ini juga bertujuan untuk mendukung SDGs point 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim melalui pendidikan, penumbuhan kesadaran, serta kapasitas manusia dan kelembagaan terkait mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini perubahan ikim.
Sementara itu disampaikan Tri Sefrus, sebagai Dosen Teknik Sipil pihaknya khawatir dengan kondisi bangunan di Bengkulu yang cenderung tidak sesuai spek tahan bencana. Dengan kondisi ini Ia juga menaruh perhatian kepada anak-anak sekolah yang masih belum memahami langkah menghadapi kebencanaan, sehingga penguatan mitigasi bencana perlu dilakukan di setiap sekolah.
"Saat ini kami melalui pengabdian masyarakat memiliki program sekolah aman bencana, dan salah satu pilot projeknya adalah SDIT IQRA 2 Kota Bengkulu," kata Tri.
Nantinya program ini akan dilakukan ke banyak sekolah lain di Kota Bengkulu, sehingga tujuan mengedukasi para anak sekolah dapat tercapai dan pendidikan karakter tanggap bencana bisa jadi langkah mencegah terjadinya korban jiwa di lingkungan satuan pendidikan.
"Tahap edukasinya adalah melalui pemetaan lingkungan sekolah, mengedukasi dengan audio visual, dan dalam waktu dekat akan kami lakukan simulasi pra bencana," ujarnya.
Sementara itu Gunirman mengaku menyambut baik sekolahnya dijadikan percontohan sekolah aman bencana. Dengan adanya program ini diharap pemahaman warga sekolah terutama guru terhadap kebencanaan dapat lebih cakap menangani siswa sehingga orangtua di rumah tidak panik ketika terjadi bencana.